Minggu, 04 Agustus 2013

Puisi "KULI NELAYAN"

KULI NELAYAN

Oleh : Muhammad Azni

laut menghempas ombak di ujung tanjung,
lalu  bergulung mengikis pantai samudra,
dan akhirnya terdampar di atas gusung putih,
kemudian membisu,
melihat bekas-bekas luka kuli-nelayan,
yang berlabu di laut lepas,
namun tak memberikan kesejahteraan bagi penduduknya,

para kuli nelayan bekerja,
memasang kail dan jala di laut,
memanen hasil yang berlimpah dan makmur,
namun kebutuhan mereka sendiri  kekurangan,

meraka memanen untuk juragan,
yang memiliki gedung indah,
keringat mereka bagaikan intan permata,
yang diambil lanun-lanun penguasa lautan lepas,

dan bila mereka menuntut kesejahteraan,
para ahli ekonomi membetulkan letak kursi,
dan menjawabnya dengan mengirim empedu,

penderitaan terpancar,
dari ubun-ubun rakyat negeriku,
dari hari keminggu,
Kuli nelayan berlayar tak tentu arah,
menoleh kekanan menoleh kekiri,
dalam kapal tak menentu,
kuli nelayan menuju lautan lepas,
dan disana disambut dengan ombak,
karena hanya ombak.
Yang mampu menghapus demdam dan air mata,

Kuli nelayan menjerit,
Di dasar laut menjerit,
Bergema dibatu-batu karang.
Kuli nelayan membanting kemudi,
Melempar jala, memasang kail,
Sedangkan di kota orang-orang siap mamangsanya.…

Tarakan, 30 Maret 2013

Rabu, 12 Juni 2013

2013 SAJAK TENTANG MANUSIA


BAIKLAH LANGSUNG SAJA PADA DUDUK PERSOALANNYA

TEMEN-TEMEN MARI KITA BUKUKAN KARYA KITA MENJADI SEBUAH ANTOLOGI PUISI
DENGAN SYARAT SEBAGAI BERIKUT:

Tema : Manusia
Ukuran : A4 Times New Roman, 4-4-3-3
Max : 2 Halaman
Batas waktu : Sampai terkumpul 2013 Karya
============================
Kirim ke alamat email: keajaiban.cp@gmail.com
Pada perihal tulis : ANTOLOGI PUISI 2013 (MANUSIA)
============================
Format Penulisan
--------------------
JUDUL
PENGARANG
ISI PUISI
TAHUN PENULISAN
Misalnya:
DENDAM
Oleh: Bagus Arif S
Dendam itulah hati kotor,
Pemiliknya bukanlah siapa-siapa
Ia hanya seonggok daging dan kulit
Ia hewan menyusui, bisa mati
Malang, 12 Juni 2013
------------------------------Syarat Mutlak:
1. Karya asli/bukan hasil orang lain
2. Judul tidak boleh sama dengan yang lain
3. Like fanpage : https://www.facebook.com/pages/Keajaiban-Cerpen-dan-Puisi/118550308255026?ref=hl
4. Follow http://keajaibancerpenpuisi.blogspot.com/
5. Update informasinya di grup ini, fanspage dan blog
6. 1 penulis pengirim terakhir mendapatkan 1 buah buku antologi puisi
7. Semua penulis mendapatkan potongan harga sebesar 10%
8. Narugus Edition hanya sebagai pengumpul karya, namun karya di dalamnya merupakan karya anda.
9. Ketentuan lain disampaikan lebih lanjut nanti apabila sudah terkumpul
=========================
Lesatkan Penamu, Tuangkan Pikiranmu
=========================

Kamis, 02 Mei 2013

Pendidikan tak lagi menjadi hal yang utama



POHON
Oleh: B.A.S
Bercabang begitu dirimu
Air, mati kau tanpanya
Ku seharunya begitu
Aku hanya ciptaanNya

Berakar berbelok-belok dirimu
Tak ada tempat bagimu hidup
Kau hanya benalu jalanan
Kau hanya sampah yang dibuang

Kau tumbuh tak berayah dan beribu
Kau ditelantarkan
Tak ada pemberi pupuk dan air
Semangatmu goyah

Kau yang ber cabang dan berakar
Kau selalu mengikuti keadaan
Kau tidaklah seperti yang lain
Tetaplah kuat dan sabar

Suatu saat kebenaran akan datang
Menghilangkan rasa kemalangan
Untuk kau pohon sang pujaan
Untuk pemimpin masa depan

Malang, 02 Mei 2013


Sabtu, 20 April 2013

Kerinduan Sang Penulis (Oleh Tutut Triwahyuni)



KUBENAMKAN RINDU


Kuasaku tak nampak
Meski berkali acap kusibak
Jenak, mulai tertangkap
Mengikut fajar, tak lalu penat

Asmaraku kian meredup
Desah cinta mulai tak kuhirup
Sisa-sisa yang kini tersia
Tak luput dari semua nista

Terbenamnya aku dalam lembah cinta
Tak lalu membuatku terjaga
Aku menyerah,
Menanti rinduku dari jiwa yang terlelah

Jika ketika fajar memijar
Kusudahi asmara yang kian pudar
Dan jika nanti senja tenggelam
Kan kubawakan serta rinduku
Benamkan ia di peraduanmu!
Sampai datang ujung senja baru...
Yang menjemputku menuju bahagiaku...

16 April 2013

Kisah Pemuja dalam Angan (Oleh Tutut Triwahyuni)



 

PEMUJA DALAM ANGAN


Apabila senja hendak ditenggelamkan malam
Terenggut cintaku mulai temaran
Beriring senandung irama kelam,
Lamunku terpaku dalam angan
Sejenak tertikam oleh bayangan
Di sini, dibenakku ada kamu
Begitu berkharisma dan mempesonakanku

Terpanah hatiku seketika itu
Meronta, memaksaku untuk menggapaimu
Namun tak ayal, bayangmu semakin menjauh
Yang ada hanya sekedar sisa kelabu separuh
Meski rapuhku menyeluruh,
Namun tetap kunanti hatimu luluh...

Senja kini hendak sembunyi,
Langit semburat  jingga nan sepi
Meski layu, bunga tak lagi mewangi
Pilar hujan tak lagi merengkuhi
Tamanku yang asri, tandus tak terurusi
Namun sang terpuja,
Di sini kugambarkan seuntai lembayung senja
Kugantungkan pada langit semesta
Jika kau masih terjaga, lihatlah!
Maka di sana akan tampak diriku
Yang akan selalu memujamu...

Kembali temaram, cintaku tak lagi menyinar
Surut kharismaku dan hendak memudar
Tanpa bisa terus kurangkai
Cintamu semakin pergi menjauh, lalu melambai

Dan apabila kini malam menyelimutiku
Terlarut anganku dalam buaian sang bayu
Ahh, nampak separuh jiwaku tenggelam oleh biusmu
Dan kini baru tersadarku dari lamunan
Aku sekedar memuja dalam angan...

16 April 2013

Minggu, 07 April 2013

PERSEMBAHAN

Keajaiban Cerpen dan Puisi

Oleh: B.A.S

Kupersembahkan sajak-sajak ini
Kepada Tuhanku
Kepada kedua orang tuaku
Kepada saudara-saudaraku
dan kepada anak-anakku yang masih belum lahir di dunia ini

Keajaiban adalah milikmu
Milik manusia yang mampu memainkan pikirannya
Menguntai kata menjadi sebuah sajak yang indah
Keajaiban adalah milikmu
Milik orang-orang yang mampu menuangkan isi hati

Keajaiban adalah Cerpen
Yang diuraikan dalam narasi
Dengan berbagai tokoh di dalamnya
Yang dijadikan jelmaan dalam kehidupan
Merupakan tuangan angan dan pikir

Keajaiban adalah Puisi
Yang diuraikan dalam larik-larik
Hingga menjadi rangkaian bait yang indah
Dengan pesan isi hati di dalamnya
Dengan rasa yang ada dalam dada

Keajaiban adalah aku
Aku yang mampu menuangkan segala pikir
Aku yang senantiasa hidup pada saat ini
Aku yang selalu berkarya untuk nusa dan bangsa
Itulah aku, aku adalah keajaiban yang nyata

Malang, 08/04/2013