Sabtu, 20 April 2013

Kerinduan Sang Penulis (Oleh Tutut Triwahyuni)



KUBENAMKAN RINDU


Kuasaku tak nampak
Meski berkali acap kusibak
Jenak, mulai tertangkap
Mengikut fajar, tak lalu penat

Asmaraku kian meredup
Desah cinta mulai tak kuhirup
Sisa-sisa yang kini tersia
Tak luput dari semua nista

Terbenamnya aku dalam lembah cinta
Tak lalu membuatku terjaga
Aku menyerah,
Menanti rinduku dari jiwa yang terlelah

Jika ketika fajar memijar
Kusudahi asmara yang kian pudar
Dan jika nanti senja tenggelam
Kan kubawakan serta rinduku
Benamkan ia di peraduanmu!
Sampai datang ujung senja baru...
Yang menjemputku menuju bahagiaku...

16 April 2013

Kisah Pemuja dalam Angan (Oleh Tutut Triwahyuni)



 

PEMUJA DALAM ANGAN


Apabila senja hendak ditenggelamkan malam
Terenggut cintaku mulai temaran
Beriring senandung irama kelam,
Lamunku terpaku dalam angan
Sejenak tertikam oleh bayangan
Di sini, dibenakku ada kamu
Begitu berkharisma dan mempesonakanku

Terpanah hatiku seketika itu
Meronta, memaksaku untuk menggapaimu
Namun tak ayal, bayangmu semakin menjauh
Yang ada hanya sekedar sisa kelabu separuh
Meski rapuhku menyeluruh,
Namun tetap kunanti hatimu luluh...

Senja kini hendak sembunyi,
Langit semburat  jingga nan sepi
Meski layu, bunga tak lagi mewangi
Pilar hujan tak lagi merengkuhi
Tamanku yang asri, tandus tak terurusi
Namun sang terpuja,
Di sini kugambarkan seuntai lembayung senja
Kugantungkan pada langit semesta
Jika kau masih terjaga, lihatlah!
Maka di sana akan tampak diriku
Yang akan selalu memujamu...

Kembali temaram, cintaku tak lagi menyinar
Surut kharismaku dan hendak memudar
Tanpa bisa terus kurangkai
Cintamu semakin pergi menjauh, lalu melambai

Dan apabila kini malam menyelimutiku
Terlarut anganku dalam buaian sang bayu
Ahh, nampak separuh jiwaku tenggelam oleh biusmu
Dan kini baru tersadarku dari lamunan
Aku sekedar memuja dalam angan...

16 April 2013

Minggu, 07 April 2013

PERSEMBAHAN

Keajaiban Cerpen dan Puisi

Oleh: B.A.S

Kupersembahkan sajak-sajak ini
Kepada Tuhanku
Kepada kedua orang tuaku
Kepada saudara-saudaraku
dan kepada anak-anakku yang masih belum lahir di dunia ini

Keajaiban adalah milikmu
Milik manusia yang mampu memainkan pikirannya
Menguntai kata menjadi sebuah sajak yang indah
Keajaiban adalah milikmu
Milik orang-orang yang mampu menuangkan isi hati

Keajaiban adalah Cerpen
Yang diuraikan dalam narasi
Dengan berbagai tokoh di dalamnya
Yang dijadikan jelmaan dalam kehidupan
Merupakan tuangan angan dan pikir

Keajaiban adalah Puisi
Yang diuraikan dalam larik-larik
Hingga menjadi rangkaian bait yang indah
Dengan pesan isi hati di dalamnya
Dengan rasa yang ada dalam dada

Keajaiban adalah aku
Aku yang mampu menuangkan segala pikir
Aku yang senantiasa hidup pada saat ini
Aku yang selalu berkarya untuk nusa dan bangsa
Itulah aku, aku adalah keajaiban yang nyata

Malang, 08/04/2013